HABIB, Benarkah mereka bisa mendatangkan berkah..?

Kedudukan Habib dalam Islam: Benarkah mereka bisa mendatangkan berkah..?

Bismillah.
Sehubungan dengan tulisan ana di blog ana yaitu tentang Kedudukan Habib dalam Islam

beberapa dari mereka memberi komentar (yang menunjukkan bahwa mereka adalah asyariyah…

ini salah satu komentar mereka:

“Para habaib tidak bermazhab syiah,kami bermazhab ahlus sunnah,syafi` i fiqhan,asy`ari ushulan,musibah datangnya akidah syi`ah baru melanda pada dekade 80an selepas revolusi iran,sebagai bukti mazhab ahli hadramaut yaman tmpat habaib berasal,umumnya adalah syafi`i asy`ari,sebagaimana mazhab umumnya penduduk indonesia tempat habaib hijroh dan berdakwah juga,adalah syafi`i asyari,para wali songo dan para penyebar dakwah islamiyah,kebanyaka n adalah habaib,kami tidak minta dicintai dan dihormat2,tapi paling tidak jangan memfitnah kami,dgn mengatakan nasab kami palsu,atau kami difitnah syi`ah,mushibah fitnah syi`ah sedang kami tanggulangi, dgan cara kami,kami bukan jamaah takfiriyah,kami mash mnganggap mereka darah daging kami yg harus dan mash bisa diselamatkan”

dan di komentar lain mereka membawakan sebuah hadits…

“setiap nasab dan sabab akan terputus di hari kiamat,kecuali nasab dan sababku”(HR TABRANY)

Ustadz, tolong jelaskan derajat hadits tersebut..?

Kalau bisa juga dibahas/ dibuat artikel tentang “Kedudukan Habib dalam Islam” soalnya orang-orang FPI dan semisalnya mereka selalu menyebarkan syubhat tentang kedudukan habib dalam islam. (ana belum nemu situs salafy yang membahas tentang Habib)

Barokallahu fikum…. Jazakallahu khoiron untuk Nasehatnya.

Jawaban Al-Ustadz Dzulqornain Abu Muhammad

Bismillah,
Hadits yang antum maksud konteksnya sebagai berikut,
كل سبب و نسب منقطع يوم القيامة ، إلا سببي و نسبي

“Setiap sebab dan nasab terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasabku.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh sejumlah shohabat. Uraian jalan-jalannya diterangkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Silsilah Ahadits Ash-Shohihah no. 2036 dan Syaikh Jasim Ad-Dausary dalam Tahqiq Fawaid At-Tammam no. 1487.
Syaikh Al-Albany menyimpulkan bahwa hadits adalah shohih.

Namun kandungan dari hadits di atas menunjukkan keutamaan keturunan dan nasab Nabi shollallahu alaihi wa sallam. Tapi bukan artinya bahwa keturunan Nabi dijamin masuk sorga, atau bisa mendatangkan berkah… dan seterusnya dari keyakinan-keyakinan salah dalam hal ini.

Harus diketahui bahwa keturunan dan nasab tidaklah bermanfaat bagi siapa yang bermaksiat dan menyelisihi Allah dan Rasul-Nya. Perhatikan bagaimana anak Nabi Nuh alaihissalam dibinasakan dan tidak tidak diampuni baginya, padahal ayahnya telah berdoa untuknya. Namun hal tersebut tidak diterima bahkan Allah menegur beliau.

Kisah tersebut dalam firman-Nya,
وَنَادَى نُوحٌ رَّبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابُنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلاَ تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

“Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”.” [Hud :45-46]

Wallahu A’lam

* * *

SUMBER : milinglist nashihah@yahoogroups.com versi offline dikumpulkan kembali oleh dr.Abu Hana untuk http://kaahil.wordpress.com

Tinggalkan komentar